Rabu, 30 Juni 2010

SEBENING MATA ICA




Tatkala bulan luka parah
Kubaluti lukanya
lalu kubawa kesinggahsana jiwa

" Aku ingin teman curhat "
suara lembut itu meluncur keluar
dari bibir tipismu
menyelusuri lekuk - lekuk malam

wajah oval dari Palembang
mengungkap gundah gulana

yang keluar dari aura jiwa
pada seniman picisan yang
lahir dari katblece jelata
tubuh putih dengan alis beriring
itu terus bicara

bagai burung tekukur bertemu tuannya

Cinta dan problema adalah
instrument kalbu
yang membuatnya terjaga
dari buai mimpi - mimpi

tetap saja ia cinta dan setia

" sebut aku Ica " sapa wanita
yang mencoba memecah
kebimbangan itu
yang meniti di alun samudera
yang menguak topan badai

wahai sahabatku.....
ketahuilah bahwa cinta itu
adalah makhluk aneh
yang apabila digenggam

dia akan mati
dan apabila dilepas
dia juga mati

bergandeng mesralah
bersama semangatmu
jauhi keraguan yang sebenarnya
adalah musuhmu
andaikata bisa
pasti
maka sejuklah sukmamu
menyelimuti jiwa hampa













RENUNGAN
Ruang Pekerja Seni
buat :
ICA
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com



MENYEMAI HARAPAN









Tambah Gambar




Karat yang menghunjam rindu
t
elah mengelusur kebalik jantung
Gairah sudah tercabik

Pernah kita berkena
lan
bersahabat lalu berbagi kasih
Dan
walau akhirnya berantakan
Kini terlint
as lagi bias wajahmu

Ya, rembulanku....
kenangan itu teramat
manis
buat dilupakan begitu saja

Perlah
an kutatap atap bilik kamar
Kuambil gitar
Kucabik perlahan senar - senarnya
Ku alun tembang lagu
mungkin lagu sendu atau lagu rindu
Yang pasti kupersembahkan
hanya untukmu

Suara tali - tali gitar menggema
He
mbusan angin terasa sejuk
mengisi jiwa yang sedang sepi
ketika jemariku harus membelai
Kapankah hati ini kembali bergetar
s
eperti dulu kita pernah bertengkar...?

Dan
sampai kapankah rindu berakhir
dengan abadi.......?

Akh.....
kenangan ya
ng
pernah kita
rajut
sulit terlupakan
Bayangan masa lalu
membuat aku te
rlelap sesaat
Semoga akan terulang lagi
untuk mengganti
cinta yang b
aru untukmu...............











Renungan
Ruang Pekerja Seni (RPS)
By : AHMED EL HASBY
E-mail :med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com

SAKURA DALAM PELUKAN























Ya
sedari tadi aku
menatapmu
yang duduk kaku
dengan
pipimu
yang pucat dibasahi
air mata

M
engapa..........
ka
u masih..........
Akh.........
tidak usah kau
ingat masa yang silam

Sama halnya meremas
air limau pada luka yang dalam
Sadarlah
akan keadaan
yang membawamu begini
Sadarlah akan jerit
hatimu sendiri

Kau menggigit bibir
Kemudian kau
menarik nafas
panjang
Sepasang mata
berkilau selagi menatap
lurus kemataku
Ada segalur penyesalan
dimatamu

Tetapi kau ingin
berteriak lantang

Namun yang keluar
hanya rintihan sayup -
sayup

Ya
ingin mati saja
Tapi jiwamu
memerintahkan jangan
Jiwa itu pernah
hampir sekarat karena cinta

Cobalah akan
membangkitkan jiwa
itu kembali
Untuk hidup, sayang

Tetap tabah
Namun biar ba
gaimana
pun cinta ya
ng memilukan
itu tidak juga mau padam


Aku mendekap tanganmu
Dengan menekan
tangan itu kedadaku

Aku akan membantumu, sayang
Aku akan tetap setia

membuka tabir yang menyelimutimu

Ada setangkup rasa damai dan bangga

Tetapi kau tidak dapat menguraikan
apa yang kau banggakan................









Renungan
Ruang Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com

Senin, 28 Juni 2010

PAK TUA DAN BECA TUA






















Udara malam ini
memang agak dingin
Silirnya angin terasa
masuk ke pori - pori

Dan menembus
ketulang sumsum

Sebuah beca melaju
menembus gelapnya malam
Suara derit pedal dikayuh
disertai pula hembusan
nafas
penarik beca
terdengar bagaikan
kereta tua yang
sedang merayap - rayap

Pak tua,
sudah waktunya
kau duduk tenang................

Pak tua
mengkayuh mengejar waktu

Memang,
hidup tidak punya perasaan

Kapankah kau bisa
mengecap kesenangan

yang kurang dari pas-pasan
Masih tetapkah kau
mengkayuh sampai
berputih mata

Kepahitan
masih saja bersahabat
denganmu,Pak Tua..............













Renungan
Ruang Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY

E-mail : med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com



BILA SAATNYA TIBA



Ntah mengapa
aku ha
rus merasakannya
Masalah yang sulit
dim
engerti mengapa terjadi

Ya...
..........
Pertemuan
yang diakhiri perpisahan
Kau telah
lepas dariku

Dan
Kau telah milik Didi
Ya
milik Didi Suhaydi Rasyid

Dengan guliran air mata
ya
ng mengalir
kau lepaskan aku
Dan kau mengucapkan
sekalima
t kata yang tabu
dipendengaranku

Pernikaha
n.............
Ya, pernikahan.......
Tidak mengapa, sayang
Aku r
ela...
Aku rela demi kebahagiaanmu
Terimala
h apa adanya
Itu bukan paksaan
dari orang tuamu
Tapi ini adalah jodoh
yang diberikan Tuhan buatmu
Ya........Rahmat dari Allah
Terim
alah.....

Sayang
Jangan ka
u hiraukan aku
Aku belum b
isa berbuat
Pernikahan paling berat buatku

Berdo'
a lah....
Agar kau bisa menerima getaran ini
Aku akan pelajari u
ntuk melupakanmu

Semoga kau
bahagia..........










Renungan
Raung Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com



MERAJUT CINTA LEWAT KEJUJURAN



Kau memang
sangat sederhana
Penampila
nmu
bias
a saja
Wajahmu
yang oval
tampak jarang
disentuh make-up
Tak ada yang
istimewa diwajahmu

Yang sumarah
dan mengesankan pasrah

Hanya saja
kau mempunyai
keistimewaan lain

Yang membuat aku kagum
Mempunyai alis mata yang lebat
Dan
bola mata yang sangat bening
Mempunyai kharisma tersendiri

Apakah kamu tidak suka kejujuran......?

Ya
Sekaligus aku minta maaf
atas kelancanganku ini

Bahwa aku ingin berbagi
kasih bersama
mu

Karena kita dilahirkan
dan dibesarka
n dengan kasih sayang
Tentu saja aku wajar
memiliki kasih sayang
dan berbagi kasih sayang

Aku harus
mengatakan
cinta padamu
Karena aku tahu

Mencintai seseorang
bukanlah kesal
ahan

sayang
Dengan penuh harap

aku menunggu ja
wabanmu











Renungan
Ruang Pekerja Seni

Ahmed el Hasby
E-mail : med44rt@yahoo.co.id

http://syair-cintaahmed.blogspot.com



Minggu, 27 Juni 2010

KIDUNG CINTA DALAM PENYESALAN























Sayang....
Ma'afkan atas kesalahanku
yang telah kulakukan padamu

Aku.......

Aku menyesal, sayang
Sungguh, aku menyesal
Ma'afkan aku
kini aku mengerti

Juga aku menyadari
Betapa kejamnya
perbuatanku selama ini kepadamu

Itu adalah kesilapanku


Sayang
Lihatlah aku
yang tersandar di dinding ini

Yang kerap kali
menyesali akan sikapk
u

Oh...........
Kau tercipta
bukan dari tulang kakiku

Yang senantiasa menginjakmu
Kau bukan tercipta
dari tulang tangank
u
Yang senantiasa menggamparmu
Tapi kau tercipta
dari tulang rusukku

Yang berada didekat hatiku
Tangan ini........
tangan inilah
yang akan membelai kekasihku

Membelai anakku
agar ia tertidur le
lap
Dan
tangan inilah
yang membangunkan mereka

tuk menyongsong
hari esok yang cera
h

Ma'afkan aku........












RENUNGAN
Ruang Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med44rt@yahoo.co.id
http://syair-cintaahmed.blogspot.com